Belitung Timur – Dinas Pertanian dan Pangan (Disrangan) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Kelapa Sawit Berkelanjutan di Auditorium Zahari MZ, Jum’at (15/11/2024 ).
Kepala Distangan Beltim, Heryanto Kegiatan FGD atau konsultasi publik ini merupakan tahapan ke-4 dalam penyusunan (RAD) Kelapa sawit berkelanjutan.
Di mana masukan dari pemangku kepentingan akan diserap untuk dimasukkan ke dalam dokumen.
“Di sini kami mengumpulkan saran, masukan dan perbaikan terhadap program matriks yang akan dilaksanakan di kelapa sawit berkelanjutan. Termasuk seluruh pemangku kepentingan penting untuk membahas isu-isu seputa kelapa sawit,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kabupaten Beltim, Heryanto.
Setidaknya ada lima 5 isu kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Beltim yang dibahas.
Mulai dari penguatan data, koordinasi dan infrastruktur; peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun; pengelolaan dan pemantauan lingkungan; tata kelola perkebunan dan penyelesaian; dan percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan akses pasar.
“Dari hasil evaluasi atau saran narasumber kita, harus dilakukan singkronisasi RAD dan RAN (Rencana Aksi Nasional). Mengingat ada satu program kita yang tidak sinkron,” ungkap Danton sapaan Heryanto.
Satu program yang belum pas menurut Danton terkait masalah nomenklatur pendataan.
Di mana penyediaan pendataan yang digunakan oleh Kabupaten Beltim menggunakan pelatihan pelatihan perizinan usaha.
Sementara itu Penjabat Sementara Bupati Beltim, Asmawa Tosepu mengatakan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang memiliki peran strategis bagi pembangunan daerah.
Di saat kondisi tambang ekonomi sedang lesu, sektor perkebunan membantu perputaran ekonomi.
“Sekitar 25 persen Pendapatan Domestik Regional Bruto Kabupaten Beltim disumbang dari sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan. Sekitar 65% dari Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ditopang oleh Sub Sektor Pertanian (perkebunan),” ungkap Asmawa.
Untuk itu Asmawa berharap dalam FGD penyusunan dokumen RAD Kelapa Sawit berkelanjutan ini agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta menghasilkan dokumen terbaik untuk meningkatkan kualitas pekebunan sawit di Kabupaten Beltim. (rri.co.id).