Jakarta-Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) menguat tipis di sesi awal perdagangan Jumat (16/12/2022). Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik tipis 0,18% ke MYR 3.896/ton pada pukul 09:00 WIB.
Ditulis channel berita cnbc Indonesia, pada perdagangan Kamis (15/12), harga CPO di Bursa Malaysia Exchange Derivatives berakhir ambles 1,92% ke MYR 3.874/ton (US$ 877,46/ton) karena terbebani oleh harga minyak saingan yang juga terkoreksi.
Kenaikan ini datang bersamaan dengan keputusan pemerintah Indonesia yang menaikkan kewajiban pencampuran biodiesel menjadi 35% untuk mengurangi beban impor kala tingginya harga energi. Kementerian ESDM juga menetapan alokasi biodiesel (B35) tahun 2023 Sebesar 13,15 Juta Kiloliter.
Harga minyak kedelai di dalian ditutup turun 0,71%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir ambrol 1,85%. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait, karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Sementara itu, Surveyor Kargo Societe generale de Surveillance mengumumkan bahwa nilai ekspor CPO Malaysia periode 1-15 Desember 2022 ambruk 4,3% menjadi 634.618 ton dari 662.816 ton pada periode yang sama bulan sebelumnya.
Dealer berbasis di New Delhi memprediksikan bahwa permintaan akan CPO kemungkinan akan menurun dalam beberapa bulan mendatang karena spread harga CPO dan minyak saingan menyempit. Selain itu, India juga akan mengalami suhu yang lebih dingin, sehingga permintaan akan CPO menurun sebab CPO bisa mengeras ketika suhu lebih dingin.
Sementara, analis CGS-CIMB Research memprediksikan harga CPO akan tetap berada di kisaran MYR 3.800-5.000/ton pada kuartal I-2023 karena persediaan CPO berisiko menurun sejalan dengan meningkatnya permintaan akan biodiesel dan meningkatnya permintaan dari China.