Pontianak: Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalbar dan Yayasan Solidaridad Network Indonesia (Solidaridad).
Penandatanganan tersebut bertujuan untuk menciptakan kemitraan strategis dalam mewujudkan komoditas kelapa sawit yang lestari, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan.
Kesepakatan bersama ini ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Kalbar Harrison dan Country Manager Solidaridad, Yeni Fitriyanti. Kolaborasi ini menjadi pembaruan dari kesepakatan sebelumnya yang berlaku hingga lima tahun ke depan.
“Kesepakatan ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa industri kelapa sawit di Kalimantan Barat tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Harrison, Rabu (4/12/2024).
Kolaborasi ini akan berfokus pada berbagai aspek penting, di antaranya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang sesuai dengan National Determined Contributions (NDC) Indonesia. Selain itu, program ini juga akan memperkuat kapasitas sumber daya manusia, meningkatkan produksi komoditas berkelanjutan yang menjadi prioritas ekonomi Kalbar, serta memastikan sistem pemantauan bersama untuk kemajuan produksi komoditas pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang ramah lingkungan.
“Kolaborasi strategis ini mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah daerah dan mitra pembangunan dalam mendukung industri kelapa sawit yang berdaya saing tinggi, membangun rantai pasok kelapa sawit yang berkelanjutan, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit,” kata Yeni Fitriyanti Country Manager Solidaridad.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan dapat terwujud transformasi pasar yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta peningkatan tata kelola dan layanan untuk petani swadaya. Program ini juga bertujuan untuk memberikan akses informasi dan pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Selain itu, kolaborasi ini diharapkan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati yang ada di Kalbar. Dengan langkah ini, Kalbar diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi petani dan masyarakat setempat. (Rri.co.id)