Edit Content

Menu Utama

Lainnya

Kementerian c.q Ditjen Perkebunan dan BPDPKS Kolaborasi Gelar Perkebunan Expo ke-2 tahun 2023

Jakarta (infoaspekpir)- Kementerian Pertanian bergandengan tangan bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2023.

Agenda yang digelar melalui Direktorat Perkebunan tersebut mengulang kesuksesan event yang sama di 2022 lalu, dimana penyelenggaraan BUNEX Expo 2022 mendapat respons yang sangat positif dari para pengunjung pameran dan pelaku perkebunan di Indonesia.

Hadir dalam acara Bunex Expo 2023 adalah Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo,  Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, Ketua Umum Gapki Eddy Martono dan sejumlah Ketua Umum dan Pengurus Asosiasi dan lembaga di bidang perkebunan di Indonesia, termasuk Asosiasi Petani Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Indonesia.

Pada event tersebut juga dipamerkan berbagai produk-produk perkebunan Indonesia, termasuk produk-produk kelapa sawit dan produk hhilirnya, peralatan pendukung kerja serta aneka kerajinan dan olahan pangan dari berbagai perusahaan maupun pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Pemberian penghargaan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka Bunex  ke-II tahun 2023 di ICE BSD, Tangerang, Jakarta, Kamis, 7 September 2023 itu menjelaskan sektor perkebunan memberikan kontribusi yang sangat besar kepada bangsa dan negara dan mampu memberikan dampak ekonomi kepada 270 juta penduduk Indonesia.

Berkat sumbangsih sektor pertanian, Indonesia menjadi salah satu negara kuat dan mampu bertahan dari berbagai krisis serta ancaman resesi dunia. Sektor pertanian yang mampu meningkatkan produk domestik bruto Indonesia juga tumbuh secara meyakinkan, baik dari sisi produktivitas maupun ekspor.

Baca Juga:  Keran Ekspor CPO Dipersempit, Apa Efeknya Bagi Kelapa Sawit Indonesia?

“Bunek sekaligus mengkonsolidasi konsepsi kita tentang lahan-lahan yang ada. Memang sawit ada, ke depan sawit adalah emas 100 karat, bukan lagi 24 karat lagi. Sawit dan perkebunan tidak ada habisnya,” katanya.

Untuk mengembangkan perkebunan, harus ada kesepahaman bersama dari semua sub-sektor perkebunan. Tugas Kementan adalah melakukan asistensi dan bersedia untuk sama-sama berjuang.

Indonesia, katanya, merupakan negara keempat terbesar dunia sehingga tugas Indonesia terhadap dunia akan lebih akseleratif serta yakin bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

Dunia membutuhkan perkebunan dan pertanian Indonesia. Karena ekonnomi lagi bersoal, lukuiditas juga bersoal. “Dan hilirasai perkebunan adalah kekuatan Indonesia dan icon baru yang diciptakan untuk Indonesia,” katanya.

BUNEX 2023 digelar pada 7 hingga 9 September 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong peningkatan investasi dan ekspor komoditas perkebunan.

Salah satunya dengan menggelar forum investasi dan business matching komoditas perkebunan di BUNEX 2023 guna membangun business networking antara pelaku usaha dan off taker atau mempertemukan buyer komoditas perkebunan dengan para petani. AJ

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
73852451p
Peraturan Menteri Pertanian No.26 tahun 2007 tentang Padoman Perizinan Usaha Perkebunan
kelapa-sawit
Begini Cara Membuat Pakan Ikan dari Bungkil Kelapa Sawit
Slide2
Palm Oil Mill Effluent atau POME Bisa Diolah Menjadi Biodiesel
IMG-20241123-WA0007
Tumpang Sari Padi Gogo Digenjot Untuk Dukung Ketahanan Pangan
Terbaru
WhatsApp-Image-2024-12-03-at-02.58
Periode Desember Harga TBS Kelapa Sawit Bengkulu Mencapai Rp3.116 per kilogram
IAT-teken-MoU
IAT Teken MoU dengan Aspekpir Indonesia untuk Tingkatkan Analisis Kualitas di Industri Kelapa Sawit Lokal
guru-besar
Pakar: Asetil selulosa tandan sawit bisa menjadi bahan baku plastik
bea-cukai-mendukung-peningkatan-ekspor-kelapa-sawit-cpo-dan-aue0
Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit