JAKARTA-Oil World, dalam prediksi terbarunya, telah memperkirakan produksi minyak sawit global tumbuh sebesar 2,9 juta ton menjadi 80,2 juta ton pada periode Oktober 2022/Septembe 2023, terlihat akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan produksi pada periode 2021/2022 yag mencapai 1,2 juta ton pada periode yang sama.
Masih merujuk Oil World, Indonesia diperkirakan akan masih memimpin dengan kenaikan produksi sekitar 2,2 juta ton menjadi 47,7 juta ton, diikuti oleh Malaysia, naik tipis 300.000 ton menjadi 18,5 juta ton, dan negara-negara lain di dunia menambahkan 400.000 ton menjadi 14 juta ton.
Situs berita infosawit merilis bahwa bahwa proyeksi rasio persediaan terhadap penggunaan minyak sawit sebesar 20,0% untuk periode 2022/2023, tercata lebih rendah sedikit dibandingkan pada periode 2021/2022 yang mencapai 20,4%, jauh di atas rata-rata biasanya setiap lima tahun yang mencapai 18,7%.
Sementara dalam laporan terbarunya, Riset Maybank Investment Bank (Maybank IB) memproyeksikan prospek sektor perkebunan yang lesu tahun ini karena ketidakpastian dan tantangan yang masih ada.
“Masih ada ketidakpastian dalam perkiraan pasokan yang dinormalisasi saat ini oleh pasar karena fenomena cuaca La Nina masih ada, dan ini adalah tahun ketiga berturut-turut meskipun cuaca mungkin berubah menjadi netral pada akhir kuartal pertama 2023, serta masih belum jelas apakah penanam di Malaysia akan mendapatkan pekerja asing yang cukup tahun ini untuk meningkatkan produksi,” demikian catat laporan riset Maybank IB, seperti dilansir StarBiz. (T2)