Edit Content

Menu Utama

Lainnya

Krisis Antrian Truk Sawit di Pabrik Kelapa Sawit Banten dan Jawa Barat, PTPN IV PalmCo Melakukan Langkah Heroik

Lebak – Rusaknya satu pabrik kelapa sawit (PKS) swasta di Banten menyebabkan antrian truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) sawit milik petani semakin panjang di dua PKS PTPN, yakni PKS Kertajaya di Banten dan PKS Cikasungka di Jawa Barat.

PTPN IV PalmCo, sebagai pengelola PKS tersebut, mengambil tindakan luar biasa untuk mengatasi krisis dengan menyerap lebih banyak TBS sawit milik petani dan bahkan melakukan pengiriman hingga Lampung.

Manajer Kebun PKS Kertajaya, Ukhri Hatmoko, menyatakan bahwa sudah ada kesepakatan antara pihak PTPN, petani, dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk meningkatkan volume penerimaan TBS guna mengurangi pembengkakan.

“Sejak pekan lalu kami sudah meningkatkan penerimaan dari 250 ton menjadi 300 ton per hari,” ungkapnya pada Senin (4/11/2024).

Peningkatan Kapasitas PKS dan Solusi Pengiriman ke Lampung

Meski sudah ada peningkatan kapasitas, Ukhri mengakui bahwa antrian tetap panjang, mencapai lebih dari 150 truk per hari.

Sebagai langkah lebih lanjut, Direktur Operasional PTPN IV PalmCo, Rizal H Damanik, menegaskan bahwa perusahaan berusaha maksimal dengan mengirimkan sebagian TBS dari kebun inti Kertajaya ke PKS Bekri di Lampung.

Baca Juga:  Penundaan UU Antideforestasi Uni Eropa, Kesempatan Indonesia Benahi Industri Sawit Berkelanjutan

Langkah ini disebut sebagai bentuk “pengorbanan” karena membutuhkan biaya tinggi, mencapai lebih dari Rp 150 juta per hari, untuk melintasi TBS melewati Selat Sunda.

“Dengan kapasitas PKS Kertajaya dan Cikasungka yang terbatas, kami harus segera mencari alternatif, salah satunya adalah dengan mengirim TBS ke Lampung,” kata Rizal.

Rencana Peningkatan Kapasitas PKS Menjadi Solusi Jangka Pendek

Di tengah upaya untuk mengatasi krisis ini, PTPN IV PalmCo juga berencana meningkatkan kapasitas kedua PKS hingga mencapai 1800 ton per hari dalam dua pekan mendatang.

“Kami sedang melakukan perbaikan utilitas agar kapasitas bisa diserap dari 1500 ton menjadi 1800 ton per hari,” tambah Rizal.

Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu mengatasi masalah antrian yang berulang akibat ketergantungan pada PKS swasta yang sering mengalami kerusakan.

Dengan langkah-langkah ini, PTPN IV PalmCo berharap mampu membantu petani di Banten dan Jawa Barat dalam mengatasi permasalahan hamparan hasil sawit sekaligus menjaga stabilitas industri kelapa sawit di wilayah tersebut. (suararepubliknews.com).

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
73852451p
Peraturan Menteri Pertanian No.26 tahun 2007 tentang Padoman Perizinan Usaha Perkebunan
kelapa-sawit
Begini Cara Membuat Pakan Ikan dari Bungkil Kelapa Sawit
Slide2
Palm Oil Mill Effluent atau POME Bisa Diolah Menjadi Biodiesel
IMG-20241123-WA0007
Tumpang Sari Padi Gogo Digenjot Untuk Dukung Ketahanan Pangan
Terbaru
WhatsApp-Image-2024-12-03-at-02.58
Periode Desember Harga TBS Kelapa Sawit Bengkulu Mencapai Rp3.116 per kilogram
IAT-teken-MoU
IAT Teken MoU dengan Aspekpir Indonesia untuk Tingkatkan Analisis Kualitas di Industri Kelapa Sawit Lokal
guru-besar
Pakar: Asetil selulosa tandan sawit bisa menjadi bahan baku plastik
bea-cukai-mendukung-peningkatan-ekspor-kelapa-sawit-cpo-dan-aue0
Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit