Penajam-Puluhan hektare sawah di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditanami pohon kelapa sawit karena dinilai prospeknya bagus.
Selama ini, ribuan hektare persawahan di wilayah itu masih kesulitan mendapatkan air sehingga dalam setahun petani tidak panen secara maksimal.
Maraknya alih fungsi lahan pertanian di wilayah setempat sejatinya dapat mengancam ketahanan pangan daerah dan nasional. Terlebih lagi, minat masyarakat untuk menjadi petani kian menurun setiap tahunnya.
Kepala Desa Sebakung Jaya, Muharis, menjelaskan, sejauh ini, telah terdapat kurang lebih 57 hektare sawah di desanya telah ditanami sawit oleh pemiliknya.
Dia meminta pemerintah daerah menyikapi alih fungsi lahan pertanian, khususnya membuat peraturan daerah yang dapat mencegahnya. “Saat ini sawit yang masih kecil-kecil (baru ditanam) ada sekitar 20 hektare, yang sudah produksi sekitar 37 hektare, itu semuanya lahan persawahan,” ungkapnya, Kamis (25/10).
Dijelaskannya, alasan warga melakukan alih fungsi lahan semata-mata karena faktor ekonomi. Seperti membiayai anak menempuh jenjang pendidikan tinggi butuh biaya cukup besar.
“Kalau mengharapkan hasil dari padi saja, tidak bisa menjamin dan kalau sawit bisa, begitu kata warga, tetapi menurut kalkulasi saya dalam satu bulan bisa dua kali panen apabila ada air baru bisa menanam,” ucapnya.
Ditambahkannya, selama ini, para petani di wilayah itu terkendala pengairan dalam mengelola persawahan.