Siak, Riau– Bertempat di Koperasi Produsen Tunas Muda, Siak, Riau, PT Wardani Agro Utama melaksanakan soft lounching mesin serut lidi sawit terbaru tahun 2024.
Soft Lounching tersebut merupakan bagian dari kegiatan field trip ke Koperasi Produsen Tunas Muda di Desa Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak dalam rangka Workshop UKMK Sawit Naik Kelas kerjasama Aspekpir Indonesia dan BPDPKS.
Mesin ini dirancang mampu menyerut lidi sawit hingga mencapai 30 kg per jam. Mesin ini nantinya akan dioperasikan dan dimanfaatkan oleh Koperasi Produsen Tunas Muda sebagai koperasi petani kelapa sawit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ini.
Setelah proses aplikasi ini berhasil sesuai target, akan disusul oleh koperasi-koperasi anggota Aspekpir Indonesia lainnya di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, mesin ini dapat kami perkenalkan kepada petani sawit plasma untuk pertama kalinya,” kata Natassa Kusumawardani, Direktur Utama PT Wardani Agro Utama di sela-sela soft louncing, beberapa hari lalu.
Natassa menjelaskan potensi ekspor lidi sawit sangat besar. Melalui jaringan Wardani, permintaan ekspor lidi sawit mencapai 200 kontainer per tahun. Selain untuk ekspor, lidi sawit bisa dimanfaatkan untuk mendukung industri kerajinan berbasis kelapa sawit.
Dia berharap, teknologi ini menjadi salah satu yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pendapatan koperasi maupun petani sawit. “Lidinya bisa diekspor, daunya bisa untuk pakan ternak dan pupuk,” katanya
Koperasi Produsen Tunas Muda dan PT Wardani Agro Utama sebelumnya telah menandatangani MoU yang esensinya untuk mendukung kegiatan pengembangan teknologi serut lidi sawit yang sekarang mulai diterapkan pada KUD Tunas Muda.
Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono mengatakan potensi ekspor lidi sawit sangat besar di Indonesia, khususnya yang dihasilkan dari anggota Aspekpir di Indonesia yang berasal dari pada anggora yang terhimpun ke dalam hampir 500 koperasi petani kelapa sawit dan ribuan kelompok tani sawit.
Menurut dia, upaya meningkatkan ekspor lidi sawit sangat penting untuk meningkatkan pendapatan petani sawit. “Lidi sawit sangat besar manfaatnya, bahan baku juga melimpah. Pasar ekspor sangat menjanjikan, tinggal bagaimana kemampuan produksi petani sawit anggota Aspekpir bisa ditingkatkan,” katanya.
Dia berharap, inovasi teknologi penyerutan lidi sawit yang efektif dan efisien akan terus dihasilkan oleh putera-puteri bangsa Indonesia. “Dengan inovasi teknologi ini, diharapkan produksi lidi sawit meningkat, skala ekonominya masuk dan pasar ekspor bisa kita isi dengan maksimal,” katanya. AJ